DOA : Dalam Al-Quran banyak sekali kata-kata do'a dalam pengertian yang bebeza. Abû Al-Qasim Al-Naqsabandî dalam kitab syarah Al-Asmâ'u al-Husnâ menjelaskan beberapa pengertian dari kata doa.
Pertama : Do'a dalam pengertian "Ibadah." Seperti dalam Al-Quran surah Yûnûs ayat 106.
Ertinya: "Dan janganlah kamu beribadah, kepada selain Allah, iaitu kepada sesuatu yang tidak dapat mendatangkan manfaat kepada engkau dan tidak pula mendatangkan madarat kepada engkau."
Maksud kata berdo'a di atas adalah ber-"ibadah" (menyembah). Iaitu jangan menyembah selain daripada Allah, yakni sesuatu yang tidak memberikan manfaat dan tidak pula mendatangkan madarat kepadamu.
Kedua: Doa dalam pengertian "Istighatsah" (memohon bantuan dan pertolongan). Seperti dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 23 dibawah ini.
Ertinya: "Dan berdo'alah kamu (mintalah bantuan) kepada orang-orang yang dapat membantumu."
Maksud kata ber-"doa" (wad'u) dalam ayat ini, adalah "Istighatsah" (meminta bantuan, atau pertolongan). Iaitu mintalah bantuan atau pertolongan dari orang-orang yang mungkin dapat membantu dan memberikan pertolongan kepada kamu.
Ketiga: Doa dalam pengertian "permintaan" atau "permohonan." Seperti dalam Al-Quran surah Al-Mu'minûn ayat 60 dibawah ini.
Ertinya: "Mohonlah (mintalah) kamu kepada-Ku, pasti Aku perkenankan (permintaan) kamu itu."
Maksud kata "Doa" (ud'ûnî) dalam ayat ini adalah, "memohon" atau "meminta." Iaitu, mohonlah (mintalah) kepada Aku (Allah) nisscaya Aku (Allah) akan perkenankan permohonan (permintaan) kamu itu.
Keempat: Doa dalam pengertian "percakapan". Seperti dalam Al-Quran surah Yûnûs ayat 10 .
Ertinya: "Doa (percakapan) mereka di dalamnya (surga), adalah Subhânakallâhumma (Mahasuci Engkau wahai Tuhan)."
Kelima: Doa dalam pengertian "memanggil." Seperti firman Allah dalam Al-Quran dibawah ini.
Ertinya: "Pada hari, dimana la mendoa (memanggil) kamu."
Maksud kata "doa" (yad'û) dalam ayat ini adalah "memanggil." Iaitu, pada suatu hari, dimana la (Tuhan) menyeru (memanggil) kamu.
Keenam: Doa dalam pengertian "memuji." Seperti dalam Al-Quran surah Al-Isrâ' ayat 110 dibawah ini.
Ertinya: "Katakanlah olehmu hai Muhammad: berdoalah (pujilah) akan Allah atau berdoalah (pujilah), akan Ar-Rahmân (Maha penyayang)."
Maksud kata "doa " (qulid'û) dalam ayat ini adalah "memuji". Iaitu, pujilah olehmu Muhammad akan Allah atau pujilah olehmu Muhammad akan Al-Rahmân.
Maka atas dasar uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahawa "doa" adalah ucapan permohonan dan pujian kepada Allah SWT. dengan cara-cara tertentu disertai kerendahan hati untuk mendapatkan kemaslahatan dan kebaikan yang ada disisi-Nya. Atau dengan istilah Al-Tîbî seperti dikutip Hasbi Al-Shidiq "do'a" adalah "Melahirkan kehinaan dan kerendahan diri serta menyatakan kehajatan (kebutuhan) dan ketundukan kepada Allah Swt."
HUKUM DAN DALIL
Berdoa merupakan suatu ibadah, bahkan menjadi otaknya ibadah. Kenapa doa menjadi otaknya ibadah? Kerana, dengan berdoa jelas sekali memperlihatkan penghambaan manusia kepada Allah. Dengan berdoa kepada Allah, maka terwujudlah: Allah, tempat meminta, tempat memohon, sedang si hamba adalah makhluk yang hina dan selalu dalam kekurangan.
Kerana suatu ibadah, maka berdoa sangatlah dianjurkan (diperintahkan) oleh agama, walaupun doa tidak memerlukan suatu syarat dan rukun yang ketat, seperti halnya ibadah solat, zakat, dan puasa.
Banyak firman Allah SWT. dan hadits Rasulullah SAW. yang menerangkan tentang doa dan merintahkan orang-orang beriman agar berdoa di antaranya adalah sebagai berikut:
Dalil dari Al-Quran
Surat Al-A'râf ayat 55-56
Ertinya: "Mohonlah (berdoalah) kamu kepada Tuhanmu dengan cara merendahkan diri dan cara halus, bahawasannya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas; dan janganlah kamu berbuat kebinasaan di bumi (masyarakat) setelah ia baik; dan mohonlah (berdoalah) kamu kepada Allah dengan rasa takut dan haloba (sangat mengharap); bahawasannya rahmat Allah itu sangat dekat kepada orang-orang, yang ihsan (Iman kepada Allah dan berbuat kebajikan)."
Surah Al-Baqarah ayat 186
Ertinya: "Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepada engkau tentang Aku, maka sesungguhnya Aku sangat dekat (kepada mereka). Aku perkenankan doa orang-orang yang mendoa apabila ia memohon (mendoa) kepada-Ku. Sebab itu, hendaklah mereka memenuhi (seruan)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, mudah-mudahan mereka mendapat petunjuk."
Surah Al-Mu'min, ayat 60
Ertinya: "Dan berfirman Tuhanmu "Memohonlah (mendoalah) kepada-Ku, Aku pasti perkenankan permohonan (doa) mu itu."
Surah Al-A'râf, ayat 180:
Ertinya: "Dan Allah mempunyai nama-nama yang sangat indah (Al-Asmâ'u al-Husnâ), maka memohonlah kamu kepada-Nya dengan (menyebut) nama-nama itu."
Surah Al-Isrâ', ayat 110
Ertinya: "Katakanlah olehmu hai Muhammad: berdoalah (pujilah) akan Allah atau berdoalah (pujilah), akan Ar-Rahmân (Maha penyayang)."
Surah Yûnûs, ayat 10
Ertinya: "Doa (percakapan) mereka di dalamnya (surga), adalah Allâhumma (Mahasuci Engkau wahai Tuhan)."
Dalil dari Hadits
Diriwayatkan dari Abû Dâud dan Al-Turmudzî
Ertinya: "Doa itu adalah lbadah
.
Diriwayatkan dari Al-Turmudzî yang ertinya sebagai berikut:
"Barangsiapa dibukakan pintu doa untuknya, bererti telah dibukakan pula untuknya segala pintu rahmat. Dan tidak dimohonkan kepada Allah, yang lebih disukai-Nya selain daripada dimohonkan 'afiyah. Doa itu memberi manfaat terhadap apa yang telah diturunkan dan apa yang belum diturunkan. Dan tak ada yang dapat menangkis ketetapan Tuhan, kecuali Doa. Sebab itu berdoa kamu sekalian." (HR. Al-Turmudzî).
Diriwayatkan dari Al-Turmudzî
Ertinya: "Tiap Muslim di muka bumi yang memohonkan suatu permohonan kepada Allah, pastilah permohonannya itu dikabulkan Allah, atau dijauhkan Allah daripadanya sesuatu kejahatan, selama ia mendoakan sesuatu yang tidak membawa kepada dosa atau memutuskan kasih sayang." (HR Al-Thurmudzî).
FADHILAT DAN FAEDAH BERDOA
Ertinya: "Tidak ada sesuatu yang paling mulia dalam pandangan Allah, selain daripada "berdoa" kepada-Nya, sedangkan (walaupun) kita dalam keadaan lapang." (HR. Al-Hâkim),
Ertinya: "Doa itu senjata orang yang beriman, tiang tonggak agama, sinar cahaya langit dan bumi."
Al-Ghazali berkata bahawa faedah doa itu walaupun tidak dapat menolak qadha’ Tuhan, adalah melahirkan khudhû' dan hajat kepada Allah. Selain itu berdoa juga dapat menjadi sebab tertolaknya bencana, sebagai perisai, menjadi sebab untuk menangkis senjata dan sebagai air menjadi sebab keluarnya tumbuh-tumbuhan dari bumi.
Adapun faedah (manfaat) bagi orang-orang yang berdoa adalah sebagai berikut
1. Menghadapkan muka kepada Allah dengan tabarru'.
2. Mengajukan permohonan kepada Allah yang memiliki perbendaharaan yang tidak akan habis-habisnya
3. Memperoleh naungan rahmat Allah.
4. Menunaikan kewajiban ta'at dan menjauhkan maksiat.
5. Membendaharakan sesuatu yang diperlukan untuk masa susah dan sempit.
6. Memperoleh kesukaan Allah.
7. Memperoleh hasil yang pasti. Kerana tiap-tiap doa itu dipelihara dengan baik di sisi Allah. Maka adakalanya permohonan itu dipenuhi dengan cepat dan adakalanya dibendaharakan untuk hari akhir.
8. Melindungi diri dari bala bencana.
9. Menolak bencana atau meringankan tekanannya.
10. Menjadi perisai guna menolak bala.
11. Menolak tipu daya musuh, menghilangkan kegundahan dan
12. Menghasilkan hajat serta memudahkan kesukaran.
Nabi Saw. bersabda:
Ertinya: "Tuhanlah yang melepaskan kamu dari bencana-bencana yang disebabkan oleh musuh-musuhmu dan Dia pulalah yang mencurahkan rezeki kepada kamu sekalian." (HR. Abû Ya'lâ).
WAKTU DAN TEMPAT BERDOA
Ibnu 'Atha' menjelaskan doa itu mempunyai beberapa rukun (sendi) yang menyebabkan teguh dan kuat berdirinya, mempunyai beberapa sayap yang menyebabkan ia naik ke langit tinggi, mempunyai beberapa sebab yang menyebabkan diterimanya. Maka apabila doa-doa itu dilekatkan di atas rukun-rukun (sendi-sendinya), maka kukuh dan tegaklah berdirinya doa itu. Jika ia mempunyai sayap, maka terbanglah ia ke langit menuju tujuannya dan jika ada sebabnya, maka diterimalah doa itu."
Menurut Ibnu 'Atha', rukun-rukun doa itu, ialah: kehadiran hati bila berdoa, serta tunduk menghinakan diri kepada Allah.
Sayap-sayapnya, ialah: berdoa dengan sepenuh kemahuan dan keikhlasan yang timbul dari lubuk jiwa dan bertepatan dengan waktunya. Sebab utama doa diterima ialah berselawat kepada Nabi sebelum berdoa.
Waktu-waktu untuk berdoa, ialah:
1. Pada bulan Ramadhan, terutama pada malam Lailatul Qadar.
2. Pada waktu wukuf di 'Arafah, ketika menunaikan ibadah haji.
3. Ketika turun hujan.
4. Ketika akan memulai solat dan sesudahnya.
5. Ketika menghadapi barisan musuh dalam medan peperangan.
6. Di tengah malam.
7. Di antara azan dan iqamat.
8. Ketika I'tidal yang akhir dalam solat.
9. Ketika sujud dalam solat.
10. Ketika khatam (tamat) membaca Al-Quran 30 Juz.
11. Sepanjang malam, utama sekali sepertiga yang akhir dan waktu sahur.
12. Sepanjang hari Jumaat, kerana mengharap berjumpa dengan saat ijabah (saat diperkenankan doa) yang terletak antara terbit fajar hingga terbenam matahari pada hari Jumaat itu.
13. Antafa Zohor dengan 'Asar dan antara 'Asar dengan Maghrib.
14. Pada waktu pengajian (belajar) di suatu majlis.
15. Pada waktu minum air zam-zam.
Nabi Saw. bersabda:
Ertinya: "Tuhan turun ke langit dunia, ketika malam telah tinggal sepertiga yang akhir. Maka berkatalah Tuhan: Siapa-siapa yang mendoa kepada-Ku, maka Aku perkenankan doanya. Siapa yang minta ampun kepada-Ku, maka Aku ampuni dia." (HR. Bukhârî dan Muslim).
Ertinya: "Pada waktu malam, sesungguhnya ada suatu saat, dimana jika seseorang Muslim memohon kepada Allah suatu kebajikan dunia dan akhirat ketika itu, nescaya Allah mengabulkannya." (HR. Muslim).
Ertinya: "Mendoalah di saat doa itu diperkenankan Tuhan; iaatu: di saat berjumpa pasukan-pasukan tentara (bertempur), ketika hendak mendirikan solat dan ketika turun hujan." (HR. Al-Syâfi'i).
Ertinya: "Tidak ditolak suatu doa yang dimohonkan antara azan dan iqamat. (HR. Al-Turmudzî).
Ertinya: "Inginkah kalian aku tunjukkan sesuatu yang dapat menyelamatkan kalian dari musuh-musuh dan memudahkan rezeki bagi kalian? Maka berdoalah kalian kepada Allah diwaktu malam dan diwaktu siang. Kerana sesunggunya doa itu adalah senjata orang mukmin." (HR. Abû Ya'lâ).
Ertinya: "Ditanyakan orang kepada Rasulullah Saw. Wahai Rasulullah, manakah doa yang paling didengar Allah."? Rasulullah menjawab: "Doa d itengah malam dan doa setelah solat wajib." (HR. Al-Turmudzî).
Ertinya: "Jarak yang paling dekat antara seorang hamba dengan Tuhannya adalah ketika sujud. Maka perbanyaklah doa (ketika itu)." (HR. Muslim).
Ertinya: "Allah mempunyai nama-nama yang baik, maka berdoalah kepada-Nya dengan menyebut nama-nama tersebut. Dan tinggalkanlah (cara-cara) orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang mereka kerjakan." (Al-A'râf: 180)
TEMPAT YANG BAIK UNTUK BERDOA
1. Di kala melihat Ka'bah.
2. Di kala melihat masjid Rasulullah Nabi di Madinah.
3. Di tempat dan di kala melakukan Tawaf.
4. Di sisi Multazam.
5. Di dalam Ka'bah.
6. Di sisi telaga Zamzam.
7. Di belakang Maqam Ibrahim.
8. Di atas bukit Sofa dan Marwah.
9. Di 'Arafah, di Muzdalifah, di Mina dan di sisi mana-mana Jamrah.
Di tempat-tempat yang mulia lainnya, seperti di Masjid dan tempat-tempat peribadatan lainnya.
Pertama : Do'a dalam pengertian "Ibadah." Seperti dalam Al-Quran surah Yûnûs ayat 106.
Ertinya: "Dan janganlah kamu beribadah, kepada selain Allah, iaitu kepada sesuatu yang tidak dapat mendatangkan manfaat kepada engkau dan tidak pula mendatangkan madarat kepada engkau."
Maksud kata berdo'a di atas adalah ber-"ibadah" (menyembah). Iaitu jangan menyembah selain daripada Allah, yakni sesuatu yang tidak memberikan manfaat dan tidak pula mendatangkan madarat kepadamu.
Kedua: Doa dalam pengertian "Istighatsah" (memohon bantuan dan pertolongan). Seperti dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 23 dibawah ini.
Ertinya: "Dan berdo'alah kamu (mintalah bantuan) kepada orang-orang yang dapat membantumu."
Maksud kata ber-"doa" (wad'u) dalam ayat ini, adalah "Istighatsah" (meminta bantuan, atau pertolongan). Iaitu mintalah bantuan atau pertolongan dari orang-orang yang mungkin dapat membantu dan memberikan pertolongan kepada kamu.
Ketiga: Doa dalam pengertian "permintaan" atau "permohonan." Seperti dalam Al-Quran surah Al-Mu'minûn ayat 60 dibawah ini.
Ertinya: "Mohonlah (mintalah) kamu kepada-Ku, pasti Aku perkenankan (permintaan) kamu itu."
Maksud kata "Doa" (ud'ûnî) dalam ayat ini adalah, "memohon" atau "meminta." Iaitu, mohonlah (mintalah) kepada Aku (Allah) nisscaya Aku (Allah) akan perkenankan permohonan (permintaan) kamu itu.
Keempat: Doa dalam pengertian "percakapan". Seperti dalam Al-Quran surah Yûnûs ayat 10 .
Ertinya: "Doa (percakapan) mereka di dalamnya (surga), adalah Subhânakallâhumma (Mahasuci Engkau wahai Tuhan)."
Kelima: Doa dalam pengertian "memanggil." Seperti firman Allah dalam Al-Quran dibawah ini.
Ertinya: "Pada hari, dimana la mendoa (memanggil) kamu."
Maksud kata "doa" (yad'û) dalam ayat ini adalah "memanggil." Iaitu, pada suatu hari, dimana la (Tuhan) menyeru (memanggil) kamu.
Keenam: Doa dalam pengertian "memuji." Seperti dalam Al-Quran surah Al-Isrâ' ayat 110 dibawah ini.
Ertinya: "Katakanlah olehmu hai Muhammad: berdoalah (pujilah) akan Allah atau berdoalah (pujilah), akan Ar-Rahmân (Maha penyayang)."
Maksud kata "doa " (qulid'û) dalam ayat ini adalah "memuji". Iaitu, pujilah olehmu Muhammad akan Allah atau pujilah olehmu Muhammad akan Al-Rahmân.
Maka atas dasar uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahawa "doa" adalah ucapan permohonan dan pujian kepada Allah SWT. dengan cara-cara tertentu disertai kerendahan hati untuk mendapatkan kemaslahatan dan kebaikan yang ada disisi-Nya. Atau dengan istilah Al-Tîbî seperti dikutip Hasbi Al-Shidiq "do'a" adalah "Melahirkan kehinaan dan kerendahan diri serta menyatakan kehajatan (kebutuhan) dan ketundukan kepada Allah Swt."
HUKUM DAN DALIL
Berdoa merupakan suatu ibadah, bahkan menjadi otaknya ibadah. Kenapa doa menjadi otaknya ibadah? Kerana, dengan berdoa jelas sekali memperlihatkan penghambaan manusia kepada Allah. Dengan berdoa kepada Allah, maka terwujudlah: Allah, tempat meminta, tempat memohon, sedang si hamba adalah makhluk yang hina dan selalu dalam kekurangan.
Kerana suatu ibadah, maka berdoa sangatlah dianjurkan (diperintahkan) oleh agama, walaupun doa tidak memerlukan suatu syarat dan rukun yang ketat, seperti halnya ibadah solat, zakat, dan puasa.
Banyak firman Allah SWT. dan hadits Rasulullah SAW. yang menerangkan tentang doa dan merintahkan orang-orang beriman agar berdoa di antaranya adalah sebagai berikut:
Dalil dari Al-Quran
Surat Al-A'râf ayat 55-56
Ertinya: "Mohonlah (berdoalah) kamu kepada Tuhanmu dengan cara merendahkan diri dan cara halus, bahawasannya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas; dan janganlah kamu berbuat kebinasaan di bumi (masyarakat) setelah ia baik; dan mohonlah (berdoalah) kamu kepada Allah dengan rasa takut dan haloba (sangat mengharap); bahawasannya rahmat Allah itu sangat dekat kepada orang-orang, yang ihsan (Iman kepada Allah dan berbuat kebajikan)."
Surah Al-Baqarah ayat 186
Ertinya: "Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepada engkau tentang Aku, maka sesungguhnya Aku sangat dekat (kepada mereka). Aku perkenankan doa orang-orang yang mendoa apabila ia memohon (mendoa) kepada-Ku. Sebab itu, hendaklah mereka memenuhi (seruan)-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, mudah-mudahan mereka mendapat petunjuk."
Surah Al-Mu'min, ayat 60
Ertinya: "Dan berfirman Tuhanmu "Memohonlah (mendoalah) kepada-Ku, Aku pasti perkenankan permohonan (doa) mu itu."
Surah Al-A'râf, ayat 180:
Ertinya: "Dan Allah mempunyai nama-nama yang sangat indah (Al-Asmâ'u al-Husnâ), maka memohonlah kamu kepada-Nya dengan (menyebut) nama-nama itu."
Surah Al-Isrâ', ayat 110
Ertinya: "Katakanlah olehmu hai Muhammad: berdoalah (pujilah) akan Allah atau berdoalah (pujilah), akan Ar-Rahmân (Maha penyayang)."
Surah Yûnûs, ayat 10
Ertinya: "Doa (percakapan) mereka di dalamnya (surga), adalah Allâhumma (Mahasuci Engkau wahai Tuhan)."
Dalil dari Hadits
Diriwayatkan dari Abû Dâud dan Al-Turmudzî
Ertinya: "Doa itu adalah lbadah
.
Diriwayatkan dari Al-Turmudzî yang ertinya sebagai berikut:
"Barangsiapa dibukakan pintu doa untuknya, bererti telah dibukakan pula untuknya segala pintu rahmat. Dan tidak dimohonkan kepada Allah, yang lebih disukai-Nya selain daripada dimohonkan 'afiyah. Doa itu memberi manfaat terhadap apa yang telah diturunkan dan apa yang belum diturunkan. Dan tak ada yang dapat menangkis ketetapan Tuhan, kecuali Doa. Sebab itu berdoa kamu sekalian." (HR. Al-Turmudzî).
Diriwayatkan dari Al-Turmudzî
Ertinya: "Tiap Muslim di muka bumi yang memohonkan suatu permohonan kepada Allah, pastilah permohonannya itu dikabulkan Allah, atau dijauhkan Allah daripadanya sesuatu kejahatan, selama ia mendoakan sesuatu yang tidak membawa kepada dosa atau memutuskan kasih sayang." (HR Al-Thurmudzî).
FADHILAT DAN FAEDAH BERDOA
Ertinya: "Tidak ada sesuatu yang paling mulia dalam pandangan Allah, selain daripada "berdoa" kepada-Nya, sedangkan (walaupun) kita dalam keadaan lapang." (HR. Al-Hâkim),
Ertinya: "Doa itu senjata orang yang beriman, tiang tonggak agama, sinar cahaya langit dan bumi."
Al-Ghazali berkata bahawa faedah doa itu walaupun tidak dapat menolak qadha’ Tuhan, adalah melahirkan khudhû' dan hajat kepada Allah. Selain itu berdoa juga dapat menjadi sebab tertolaknya bencana, sebagai perisai, menjadi sebab untuk menangkis senjata dan sebagai air menjadi sebab keluarnya tumbuh-tumbuhan dari bumi.
Adapun faedah (manfaat) bagi orang-orang yang berdoa adalah sebagai berikut
1. Menghadapkan muka kepada Allah dengan tabarru'.
2. Mengajukan permohonan kepada Allah yang memiliki perbendaharaan yang tidak akan habis-habisnya
3. Memperoleh naungan rahmat Allah.
4. Menunaikan kewajiban ta'at dan menjauhkan maksiat.
5. Membendaharakan sesuatu yang diperlukan untuk masa susah dan sempit.
6. Memperoleh kesukaan Allah.
7. Memperoleh hasil yang pasti. Kerana tiap-tiap doa itu dipelihara dengan baik di sisi Allah. Maka adakalanya permohonan itu dipenuhi dengan cepat dan adakalanya dibendaharakan untuk hari akhir.
8. Melindungi diri dari bala bencana.
9. Menolak bencana atau meringankan tekanannya.
10. Menjadi perisai guna menolak bala.
11. Menolak tipu daya musuh, menghilangkan kegundahan dan
12. Menghasilkan hajat serta memudahkan kesukaran.
Nabi Saw. bersabda:
Ertinya: "Tuhanlah yang melepaskan kamu dari bencana-bencana yang disebabkan oleh musuh-musuhmu dan Dia pulalah yang mencurahkan rezeki kepada kamu sekalian." (HR. Abû Ya'lâ).
WAKTU DAN TEMPAT BERDOA
Ibnu 'Atha' menjelaskan doa itu mempunyai beberapa rukun (sendi) yang menyebabkan teguh dan kuat berdirinya, mempunyai beberapa sayap yang menyebabkan ia naik ke langit tinggi, mempunyai beberapa sebab yang menyebabkan diterimanya. Maka apabila doa-doa itu dilekatkan di atas rukun-rukun (sendi-sendinya), maka kukuh dan tegaklah berdirinya doa itu. Jika ia mempunyai sayap, maka terbanglah ia ke langit menuju tujuannya dan jika ada sebabnya, maka diterimalah doa itu."
Menurut Ibnu 'Atha', rukun-rukun doa itu, ialah: kehadiran hati bila berdoa, serta tunduk menghinakan diri kepada Allah.
Sayap-sayapnya, ialah: berdoa dengan sepenuh kemahuan dan keikhlasan yang timbul dari lubuk jiwa dan bertepatan dengan waktunya. Sebab utama doa diterima ialah berselawat kepada Nabi sebelum berdoa.
Waktu-waktu untuk berdoa, ialah:
1. Pada bulan Ramadhan, terutama pada malam Lailatul Qadar.
2. Pada waktu wukuf di 'Arafah, ketika menunaikan ibadah haji.
3. Ketika turun hujan.
4. Ketika akan memulai solat dan sesudahnya.
5. Ketika menghadapi barisan musuh dalam medan peperangan.
6. Di tengah malam.
7. Di antara azan dan iqamat.
8. Ketika I'tidal yang akhir dalam solat.
9. Ketika sujud dalam solat.
10. Ketika khatam (tamat) membaca Al-Quran 30 Juz.
11. Sepanjang malam, utama sekali sepertiga yang akhir dan waktu sahur.
12. Sepanjang hari Jumaat, kerana mengharap berjumpa dengan saat ijabah (saat diperkenankan doa) yang terletak antara terbit fajar hingga terbenam matahari pada hari Jumaat itu.
13. Antafa Zohor dengan 'Asar dan antara 'Asar dengan Maghrib.
14. Pada waktu pengajian (belajar) di suatu majlis.
15. Pada waktu minum air zam-zam.
Nabi Saw. bersabda:
Ertinya: "Tuhan turun ke langit dunia, ketika malam telah tinggal sepertiga yang akhir. Maka berkatalah Tuhan: Siapa-siapa yang mendoa kepada-Ku, maka Aku perkenankan doanya. Siapa yang minta ampun kepada-Ku, maka Aku ampuni dia." (HR. Bukhârî dan Muslim).
Ertinya: "Pada waktu malam, sesungguhnya ada suatu saat, dimana jika seseorang Muslim memohon kepada Allah suatu kebajikan dunia dan akhirat ketika itu, nescaya Allah mengabulkannya." (HR. Muslim).
Ertinya: "Mendoalah di saat doa itu diperkenankan Tuhan; iaatu: di saat berjumpa pasukan-pasukan tentara (bertempur), ketika hendak mendirikan solat dan ketika turun hujan." (HR. Al-Syâfi'i).
Ertinya: "Tidak ditolak suatu doa yang dimohonkan antara azan dan iqamat. (HR. Al-Turmudzî).
Ertinya: "Inginkah kalian aku tunjukkan sesuatu yang dapat menyelamatkan kalian dari musuh-musuh dan memudahkan rezeki bagi kalian? Maka berdoalah kalian kepada Allah diwaktu malam dan diwaktu siang. Kerana sesunggunya doa itu adalah senjata orang mukmin." (HR. Abû Ya'lâ).
Ertinya: "Ditanyakan orang kepada Rasulullah Saw. Wahai Rasulullah, manakah doa yang paling didengar Allah."? Rasulullah menjawab: "Doa d itengah malam dan doa setelah solat wajib." (HR. Al-Turmudzî).
Ertinya: "Jarak yang paling dekat antara seorang hamba dengan Tuhannya adalah ketika sujud. Maka perbanyaklah doa (ketika itu)." (HR. Muslim).
Ertinya: "Allah mempunyai nama-nama yang baik, maka berdoalah kepada-Nya dengan menyebut nama-nama tersebut. Dan tinggalkanlah (cara-cara) orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang mereka kerjakan." (Al-A'râf: 180)
TEMPAT YANG BAIK UNTUK BERDOA
1. Di kala melihat Ka'bah.
2. Di kala melihat masjid Rasulullah Nabi di Madinah.
3. Di tempat dan di kala melakukan Tawaf.
4. Di sisi Multazam.
5. Di dalam Ka'bah.
6. Di sisi telaga Zamzam.
7. Di belakang Maqam Ibrahim.
8. Di atas bukit Sofa dan Marwah.
9. Di 'Arafah, di Muzdalifah, di Mina dan di sisi mana-mana Jamrah.
Di tempat-tempat yang mulia lainnya, seperti di Masjid dan tempat-tempat peribadatan lainnya.
No comments:
Post a Comment