NAFSU MULHAMAH: Nafsu mulhamah adalah nafsu yang diilhami oleh Allah. Ini bererti nafsu itu dilimpahi kebenaran oleh Allah dimana nafsunya membenarkan kebenaran tersebut dan nafsu itu tertuntut pada dirinya untuk mengamalkan kebenaran tersebut. Bila nafsu itu diilhami oleh Allah maka tentunya kecenderungan-kecenderungan, kemahuan-kemahuan nafsu selalu benar di sisi Allah. Walaupun asalnya, pada diri nafsu itu, ada kecenderungan-kecenderungan nafsu yang tidak baik, tetapi kalau nafsu itu diilhami oleh Allah, kecenderungan nafsu yang tidak baik tak berdaya dan yang muncul adalah kecenderungan ilhamiah.
Sehingga kecenderungan nafsu selalu benar di sisi Allah. Kita dalam menjalani kehidupan di dunia ini dalam mereaksi segala sesuatu, umumnya yang sering tampil adalah reaksi dari nafsu. Nafsu berada di hati bahagian luar atau di as-sodru atau di dada. Kerana nafsu berada di hati bahagian luar, di mana dada itu merupakan yang paling terdepan dari hati untuk bersentuhan dengan dunia luar. Maka bila manusia melihat, mendengar, merasakan sesuatu yang berasal dari dunia luar, maka yang tersentuh pertama kali adalah yang ada di dada.
Sedangkan yang ada di dada, yang paling dominan iaitu nafsu. Maka bila manusia melihat, mendengar, merasakan sesuatu dari dunia luar, yang pertama kali tersentuh pertama kali, bereaksi yang terdepan dan yang paling dominan adalah nafsu.
Contohnya kalau ada orang yang melihat rumah yang sangat indah, rapi dan bersih, maka sebaik sahaja mata itu melihat rumah tersebut, yang tersentuh pertama kali adalah di dada, sentuhan itu langsung tersentuh pada nafsu, maka nafsu bereaksi. Kerana memang nafsu itu berhasrat pada dunia dan ghairah pada dunia. Kalau nafsu itu tidak dididik nescaya kita dalam keadaan mengejar kehidupan di dunia, dan bila nafsunya menjadi jahat maka akan muncul reaksi-reaksi yang jahat.
Meningkat Kualiti Nafsu.
Bagaimana meningkatkan kualiti nafsu sampai pada nafsul mulhamah?, fikiran dan hati hendaklah sentiasa bertanyaa pada Allah, merujuk pada qur'an dan Hadits, adakah sesuatu yang akan dilakukan itu bermanfaat untuk Allah, Agama dan dirinya. Kalau nafsu itu diilhami oleh Allah, sebaik sahaja mata memandang sesuatu dan tertarik, maka yang tersentuh pertama kali adalah nafsu dan kemudian nafsu itu bereaksi, tetapi reaksi yang bersifat ilhamiah. Dan bila reaksinya bersifat ilhamiah maka reaksi itu adalah reaksi yang benar di sisi Allah. Bila reaksinya benar di sisi Allah, maka perilaku dan perbuatan kita itu, walaupun dari nafsu, tetap benar di sisi Allah.
Suatu hal yang sangat terpuji dan menguntungkan bila nafsu kita sudah pada tahap nafsul mulhamah.
Allah berfirman dalam al-Qur’an:
Maksudnya: "Dan demi nafsu serta penyempurnaan ciptaan-Nya, maka Allah mengilhamkan ke dalam nafsu itu jalan kefasikan dan jalan ketakwaan." (QS As Syams ayat 7 dan 8)
Berdasarkan ayat ini, bererti nafsu punya peluang untuk diilhami oleh Allah. Bila nafsu itu dapat ilham dari Allah? iaitu tatkala nafsu itu berada dalam keadaan sedar dan terkawal, tidak dalam keadaan sedang bergelegak dengan perkara negatif, sedang melakukan aktiviti negatif, sedang bergerak ke arah yang negatif atau sedang dalam kecenderungan-kecenderungan negatif, maka nafsu tidak dapat dimasuki ilham oleh Allah.
Untuk menjadikan nafsu sedar dan terkawal, binalah sifat malu yang mendalam di hati. malu pada Allah, malu pada rasul, malu pada malaikat, setidak-tidaknya malu pada manusia. Berdoalah sentiasa agar Allah tidak mencabut sifat malu kita didunia ini, kerana tanpa malu seseorang itu akan berbuat apa sahaja yang diingininya.
Takut juga adalah benteng daripada seseorang itu mengikuti hawa nafsunya yang ganas. Seseorang perompak tidak akan merompak jika dalam hatinya ada perasaan takut. Apatah lagi jika takut pada azab Allah, atau setidak-tidaknya takut kepada polis dan penjara yang gelap.
Nafsu boleh dimasuki ilham oleh Allah bila nafsu itu dalam keadaan kosong dari kecenderungan negatif, kemahuan-kemahuan negatif. Nafsu harus dalam keadaan bersih dari kekotoran. Bila nafsu bersih dari kekotoran maka nafsu berkemungkinan untuk dapat ilham dari Allah.
Oleh kerana itu kadang-kadang pada dalam waktu-waktu tertentu nafsu mendapatkan ilham dari Allah, tetapi di lain waktu, nafsunya tidak mendapatkan ilham dari Allah. Bila nafsu mendapatkan ilham, maka reaksi nafsu menjadi positif dan baik di sisi Allah, tetapi begitu nafsu tidak mendapatkan ilham dari Allah, maka reaksi nafsu menjadi negatif dan tidak benar di sisi Allah.
Mengapa ilham jarang turun pada nafsu? Biasanya sebabnya adalah nafsu sibuk dengan reaksi-reaksi duniawi sehingga nafsu tidak kosong sehingga ilham sulit masuk. Kalau ingin nafsu kita meningkat pada nafsul mulhamah, maka kurangi reaksi-reaksi nafsu yang berkaitan dengan duniawi.
Apakah bererti kita tidak boleh mereaksi duniawi? Boleh. Apakah dengan mengkaji ini kita harus menjauh dari duniawi? Tidak. Duniawi harus kita dekati, harus kita raih, dan harus kita manfaatkan sehingga ada nilainya di dunia dan akhirat. Jadikan setiap apa yang dilakukan didunia sebagai pahala untuk menuju Akhirat.
Nafsu mulhamah bukan bererti menjauh diri dari dunia, membenci dunia , tetapi nafsu mulhamah adalah nafsu yang tetap berhasrat dan berghairah pada dunia, tetapi ilham itu menghantarkan nafsu untuk memanfaatkan dunia sehingga dunianya bermanfaat di dunia dan di akhirat. Oleh sebab itu, sangat beruntunglah bagi orang-orang yang nafsunya telah berada pada nafsu mulhamah.
Orang-orang yang nafsu mulhamah dalam solatnya sering berubah-ubah, sesekali khusyuk bila teringatkan Allah, sesekali lupa dan alpa kerana ajakan nafsu. Mereka cuba memperbaiki diri agar menjadi lebih baik dan sentiasa mencari yang baik-baik tetapi kadang kala terjerumus juga kepada perbuatan buruk.
Untuk menjadi nafsu mulhamah, yang pertama, kurangkan reaksi-rekasi duniawi yang tidak berguna.
Sebaik mendapat peluang untuk meraih harta banyak, maka tertariklah nafsu untuk mendapatkan harta yang banyak itu. Maka renungkan tujuan mencari harta yang banyak itu dan bagaimana cara untuk memanfaatkan harta yang banyak itu di jalan Allah. Bila nafsu itu mahu mengikuti prinsip seperti itu, ia berhasrat pada dunia dan nafsunya menginginkan untuk memanfaatkan dunia di jalan Allah, maka walaupun nafsu itu bereaksi seperti itu, tidak menutup datangnya ilham dari Allah.
Tetapi bila nafsu tertarik pada harta benda dan nafsu menuntut diri manusia untuk mengejar dunia (mendapatkan harta benda) dan yang dibayangkan oleh nafsu kemewahan dan kenikmatan sehingga nafsu sibuk dengan reaksi-reaksi untuk mendapatkan dunia dan sibuk dengan bayangan-bayangan kenikmatan dunia maka nafsu semacam ini tertutup untuk mendapatkan ilham dari Allah.
Nafsu yang terbuka untuk mendapatkan ilham adalah nafsu yang bersih dari gelodak kotoran, kemahuan-kemahuan yang kotor, reaksi-reaksi yang kotor. Yang kotor adalah cinta pada dunia, cinta pada kemegahan dan kemewahan.
Cara Membersih Kotoran Nafsu.
Usahakan agar nafsu itu jangan ditumpangi oleh syaitan. Syaitan dalam menggoda manusia sering menumpang pada nafsu. Dan dengan adanya pengaruh-pengaruh dari syaitan, pengaruh syaitan itu menutup nafsu untuk mendapat ilham dari Allah.
Jauhi tempat dan jalan kemaksiatan dari kehidupan sehari-hari. Kalau berkawan, carilah kawan yang baik-baik atau yang bodoh dan jahil yang akan mendengar nasihat dan tunjuk ajar. Jangan sesekali berkawan dengan orang jahil yang cerdik, kerana mereka akan mempengaruhi kita dan menjauhkan kita dari mendapat nafsu mulhamah.
Carilah kebajikan sebanyak mungkin dengan solat berjamaah, bersedekah, memberi derma, sedekah jriah, mewakafkan harta, mempelajari ilmu-ilmu agama dari pondok-pondok atau masjid-masjid.
Peruntukkan sebahagian masa, hati dan fikiran untuk amalan baik dan sentiasa mengingati Allah apabila melakukan sesuatu perbuatan.
Gunakan akal fikiran yang bersandarkan ilmu agama untuk membuat sesuatu kerja atau pilihan.
Sehingga kecenderungan nafsu selalu benar di sisi Allah. Kita dalam menjalani kehidupan di dunia ini dalam mereaksi segala sesuatu, umumnya yang sering tampil adalah reaksi dari nafsu. Nafsu berada di hati bahagian luar atau di as-sodru atau di dada. Kerana nafsu berada di hati bahagian luar, di mana dada itu merupakan yang paling terdepan dari hati untuk bersentuhan dengan dunia luar. Maka bila manusia melihat, mendengar, merasakan sesuatu yang berasal dari dunia luar, maka yang tersentuh pertama kali adalah yang ada di dada.
Sedangkan yang ada di dada, yang paling dominan iaitu nafsu. Maka bila manusia melihat, mendengar, merasakan sesuatu dari dunia luar, yang pertama kali tersentuh pertama kali, bereaksi yang terdepan dan yang paling dominan adalah nafsu.
Contohnya kalau ada orang yang melihat rumah yang sangat indah, rapi dan bersih, maka sebaik sahaja mata itu melihat rumah tersebut, yang tersentuh pertama kali adalah di dada, sentuhan itu langsung tersentuh pada nafsu, maka nafsu bereaksi. Kerana memang nafsu itu berhasrat pada dunia dan ghairah pada dunia. Kalau nafsu itu tidak dididik nescaya kita dalam keadaan mengejar kehidupan di dunia, dan bila nafsunya menjadi jahat maka akan muncul reaksi-reaksi yang jahat.
Meningkat Kualiti Nafsu.
Bagaimana meningkatkan kualiti nafsu sampai pada nafsul mulhamah?, fikiran dan hati hendaklah sentiasa bertanyaa pada Allah, merujuk pada qur'an dan Hadits, adakah sesuatu yang akan dilakukan itu bermanfaat untuk Allah, Agama dan dirinya. Kalau nafsu itu diilhami oleh Allah, sebaik sahaja mata memandang sesuatu dan tertarik, maka yang tersentuh pertama kali adalah nafsu dan kemudian nafsu itu bereaksi, tetapi reaksi yang bersifat ilhamiah. Dan bila reaksinya bersifat ilhamiah maka reaksi itu adalah reaksi yang benar di sisi Allah. Bila reaksinya benar di sisi Allah, maka perilaku dan perbuatan kita itu, walaupun dari nafsu, tetap benar di sisi Allah.
Suatu hal yang sangat terpuji dan menguntungkan bila nafsu kita sudah pada tahap nafsul mulhamah.
Allah berfirman dalam al-Qur’an:
Maksudnya: "Dan demi nafsu serta penyempurnaan ciptaan-Nya, maka Allah mengilhamkan ke dalam nafsu itu jalan kefasikan dan jalan ketakwaan." (QS As Syams ayat 7 dan 8)
Berdasarkan ayat ini, bererti nafsu punya peluang untuk diilhami oleh Allah. Bila nafsu itu dapat ilham dari Allah? iaitu tatkala nafsu itu berada dalam keadaan sedar dan terkawal, tidak dalam keadaan sedang bergelegak dengan perkara negatif, sedang melakukan aktiviti negatif, sedang bergerak ke arah yang negatif atau sedang dalam kecenderungan-kecenderungan negatif, maka nafsu tidak dapat dimasuki ilham oleh Allah.
Untuk menjadikan nafsu sedar dan terkawal, binalah sifat malu yang mendalam di hati. malu pada Allah, malu pada rasul, malu pada malaikat, setidak-tidaknya malu pada manusia. Berdoalah sentiasa agar Allah tidak mencabut sifat malu kita didunia ini, kerana tanpa malu seseorang itu akan berbuat apa sahaja yang diingininya.
Takut juga adalah benteng daripada seseorang itu mengikuti hawa nafsunya yang ganas. Seseorang perompak tidak akan merompak jika dalam hatinya ada perasaan takut. Apatah lagi jika takut pada azab Allah, atau setidak-tidaknya takut kepada polis dan penjara yang gelap.
Nafsu boleh dimasuki ilham oleh Allah bila nafsu itu dalam keadaan kosong dari kecenderungan negatif, kemahuan-kemahuan negatif. Nafsu harus dalam keadaan bersih dari kekotoran. Bila nafsu bersih dari kekotoran maka nafsu berkemungkinan untuk dapat ilham dari Allah.
Oleh kerana itu kadang-kadang pada dalam waktu-waktu tertentu nafsu mendapatkan ilham dari Allah, tetapi di lain waktu, nafsunya tidak mendapatkan ilham dari Allah. Bila nafsu mendapatkan ilham, maka reaksi nafsu menjadi positif dan baik di sisi Allah, tetapi begitu nafsu tidak mendapatkan ilham dari Allah, maka reaksi nafsu menjadi negatif dan tidak benar di sisi Allah.
Mengapa ilham jarang turun pada nafsu? Biasanya sebabnya adalah nafsu sibuk dengan reaksi-reaksi duniawi sehingga nafsu tidak kosong sehingga ilham sulit masuk. Kalau ingin nafsu kita meningkat pada nafsul mulhamah, maka kurangi reaksi-reaksi nafsu yang berkaitan dengan duniawi.
Apakah bererti kita tidak boleh mereaksi duniawi? Boleh. Apakah dengan mengkaji ini kita harus menjauh dari duniawi? Tidak. Duniawi harus kita dekati, harus kita raih, dan harus kita manfaatkan sehingga ada nilainya di dunia dan akhirat. Jadikan setiap apa yang dilakukan didunia sebagai pahala untuk menuju Akhirat.
Nafsu mulhamah bukan bererti menjauh diri dari dunia, membenci dunia , tetapi nafsu mulhamah adalah nafsu yang tetap berhasrat dan berghairah pada dunia, tetapi ilham itu menghantarkan nafsu untuk memanfaatkan dunia sehingga dunianya bermanfaat di dunia dan di akhirat. Oleh sebab itu, sangat beruntunglah bagi orang-orang yang nafsunya telah berada pada nafsu mulhamah.
Orang-orang yang nafsu mulhamah dalam solatnya sering berubah-ubah, sesekali khusyuk bila teringatkan Allah, sesekali lupa dan alpa kerana ajakan nafsu. Mereka cuba memperbaiki diri agar menjadi lebih baik dan sentiasa mencari yang baik-baik tetapi kadang kala terjerumus juga kepada perbuatan buruk.
Untuk menjadi nafsu mulhamah, yang pertama, kurangkan reaksi-rekasi duniawi yang tidak berguna.
Sebaik mendapat peluang untuk meraih harta banyak, maka tertariklah nafsu untuk mendapatkan harta yang banyak itu. Maka renungkan tujuan mencari harta yang banyak itu dan bagaimana cara untuk memanfaatkan harta yang banyak itu di jalan Allah. Bila nafsu itu mahu mengikuti prinsip seperti itu, ia berhasrat pada dunia dan nafsunya menginginkan untuk memanfaatkan dunia di jalan Allah, maka walaupun nafsu itu bereaksi seperti itu, tidak menutup datangnya ilham dari Allah.
Tetapi bila nafsu tertarik pada harta benda dan nafsu menuntut diri manusia untuk mengejar dunia (mendapatkan harta benda) dan yang dibayangkan oleh nafsu kemewahan dan kenikmatan sehingga nafsu sibuk dengan reaksi-reaksi untuk mendapatkan dunia dan sibuk dengan bayangan-bayangan kenikmatan dunia maka nafsu semacam ini tertutup untuk mendapatkan ilham dari Allah.
Nafsu yang terbuka untuk mendapatkan ilham adalah nafsu yang bersih dari gelodak kotoran, kemahuan-kemahuan yang kotor, reaksi-reaksi yang kotor. Yang kotor adalah cinta pada dunia, cinta pada kemegahan dan kemewahan.
Cara Membersih Kotoran Nafsu.
Usahakan agar nafsu itu jangan ditumpangi oleh syaitan. Syaitan dalam menggoda manusia sering menumpang pada nafsu. Dan dengan adanya pengaruh-pengaruh dari syaitan, pengaruh syaitan itu menutup nafsu untuk mendapat ilham dari Allah.
Jauhi tempat dan jalan kemaksiatan dari kehidupan sehari-hari. Kalau berkawan, carilah kawan yang baik-baik atau yang bodoh dan jahil yang akan mendengar nasihat dan tunjuk ajar. Jangan sesekali berkawan dengan orang jahil yang cerdik, kerana mereka akan mempengaruhi kita dan menjauhkan kita dari mendapat nafsu mulhamah.
Carilah kebajikan sebanyak mungkin dengan solat berjamaah, bersedekah, memberi derma, sedekah jriah, mewakafkan harta, mempelajari ilmu-ilmu agama dari pondok-pondok atau masjid-masjid.
Peruntukkan sebahagian masa, hati dan fikiran untuk amalan baik dan sentiasa mengingati Allah apabila melakukan sesuatu perbuatan.
Gunakan akal fikiran yang bersandarkan ilmu agama untuk membuat sesuatu kerja atau pilihan.
No comments:
Post a Comment